LAPORAN KEGIATAN
PEMBUATAN HERBARIUM KERING
Nothopanax
Scutellarium Merr.
KELOMPOK
3
Disusun
oleh :
Kesya Yonathan
|
15416248201003
|
Mita Karuniati Gusti
|
15416248201027
|
Nazar Ali Said
|
15416248201045
|
Patahur Rozak
|
15416248201016
|
Sri Mulyani
|
15416248201038
|
Yoan Alodia Pramesti
|
15416248201044
|
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN
ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BUANA
PERJUANGAN KARAWANG
2016 – 2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Penulisan makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas ujian tengah semester mata kuliah Farmakognosi, yaitu
membuat herbarium dari tanaman mangkokan.
Dalam penulisan
makalah ini tentunya tidak terlepas dari kekurangan, baik aspek kualitas maupun
kuantitas dari materi yang disajikan. Semua didasarkan dari keterbatasan yang
dimiliki penulis.
Kritik dan saran
penulis terima untuk menyempurnakan makalah ini, mudah-mudahan dapat
bermanfaat, khususnya bagi penulis, umumnya bagi kita semua.
Karawang, 09 November 2016
|
Penulis
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
...............................................................................................
|
ii
|
|
Daftar Isi
........................................................................................................
|
iii
|
|
Tim
Kelompok dan Deskripsi Tugas
.................................................................
|
v
|
|
BAB I
|
PENDAHULUAN
|
6
|
1.1 Latar Belakang
................................................................
|
6
|
|
BAB II
|
TINJAUAN
PUSTAKA
|
8
|
2.1 Deskripsi Tanaman Mangkokan
.....................................
|
8
|
|
2.1.1 Klasifikasi .....................................................................
|
8
|
|
2.1.2 Morfologi Tanaman Mangkokan
.................................
|
9
|
|
2.1.3 Habitat Tanaman Mangkokan
.....................................
|
9
|
|
2.2 Kandungan Kimia Tanaman Mangkokan
........................
|
10
|
|
2.3 Khasiat Tanaman Mangkokan
........................................
|
10
|
|
BAB III
|
METODE
PEMBUATAN HERBARIUM KERING
|
11
|
3.1 Metode Pembuatan Herbarium
.....................................
|
11
|
|
BAB IV
|
PELAKSANAAN
PEMBUATAN HERBARIUM KERING
|
15
|
4.1 Pelaksanaan Pembuatan Herbarium Kering
|
15
|
|
4.2 Dokumentasi Pembuatan Herbarium Kering
|
19
|
|
Daftar
Pustaka ................................................................................................
|
20
|
DESKRIPSI TUGAS
1. Kesya Yonathan
Mengeringkan
Tanaman Herbarium
2. Mita Karuniati Gusti
Membuat
Laporan Kegiatan
3. Nazar Ali Said
Membingkai
Tanaman Herbarium
4. Patahur Rozak
Membingkai
Tanaman Herbarium
5. Sri Mulyani
Membuat
laporan Kegiatan
6. Yoan Alodia
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Herbarium
merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) untuk
tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini (1490-1550) seorang
Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang
mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta
mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber, 1938). Pada awalnya banyak spesimen
herbarium disimpan di dalam buku sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17
Ramadhanil dan Gradstein – Herbarium Celebense 39 praktek ini telah berkembang
dan menyebar di Eropa.
Untuk koleksi objek perlu diperhatikan kelengkapan
organ tubuhnya, pengawetan dan penyimpanannya. Koleksi objek harus
memperhatikan pula kelestarian objek tersebut. Perlu ada pembatasan pengambilan
objek. Salah satunya dengan cara pembuatan awetan. Pengawetan dapat dilakukan
terhadap objek tumbuhan maupun hewan. Pengawetan dapat dengan cara basah
ataupun kering. Cara dan bahan pengawet nya bervariasi, tergantung sifat
objeknya. Untuk organ tumbuhan yang berdaging seperti buah, biasanya dilakukan
dengan awetan basah. Sedang untuk daun, batang dan akarnya, umumnya dengan
awetan kering berupa herbarium
(Suyitno, 2004).
Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa,
tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus
pohon dan semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan
berbentuk herba disertakan seluruh habitus. Herbarium kering digunakan untuk
spesimen yang mudah dikeringkan, misalnya daun, batang, bunga dan akar,
sedangkan herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek,
misalnya buah.
Persiapan koleksi yang baik di lapangan merupakan
aspek penting dalam praktek pembuatan
herbarium. Spesimen herbarium
yang baik harus memberikan
informasi terbaik mengenai tumbuhan tersebut kepada para peneliti.
Dengan kata lain, suatu koleksi tumbuhan
harus mempunyai seluruh
bagian tumbuhan dan
harus ada keterangan yang memberikan seluruh
informasi yang
tidak nampak spesimen
herbarium.
Herbarium
merupakan suatu bukti autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan selain
berfungsi sebagai acuan identifikasi untuk mengenal suatu jenis pohon. Istilah
Herbarium adalah pengawetan specimen tumbuhan dengan berbagai cara.untuk
kepentingan koleksi dan ilmu pengetahuan. Koleksi specimen herbarium biasanya
disimpan pada suatu tempat yang diberi perlakuan khusus pula yang dikenal
dengan laboratorium herbarium. Para ahli-ahli botani menyimpan koleksi herbarium
mereka pada pusat-pusat herbarium di masing-masing Negara. Di Indonesia pusat
herbarium terbesar terdapat di Herbarium Bogoriense Bidang Botani, Puslit
Biologi-LIPI berada di wilayah Cibinong Jawa Barat. Laboratorium ini menyimpan
lebih dari 2 juta koleksi herbarium yang berasal dari berbagai wilayah di
seluruh Indonesia dan dari berbagai Negara di dunia.
Salah satu herbarium yang sering digunakan masyarakat
sebagai tanaman pagar adalah mangkokan. Tanaman mangkokan merupakan tumbuhan
liar yang dapat tumbuh seperti halnya gulma yang toleransi terhadap lingkungan
disekitarnya. Perbanyakannya juga mudah yaitu cukup dengan stek batang.
Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat jika dilakukan
teknik budidaya yang tepat. Pemanfaatan tanaman ini belum maksimal karena
kebanyakan masyarakat belum mengetahui manfaat dan penggunaannya sebagai
tanaman obat. Selain itu, belum ada masyarakat yang membudidayakan tanaman
mangkokan untuk tujuan bisnis. Peluang pengembangan tanaman mangkokan dilakukan
pada bisnis obat yang bahan dasarnya yang terbuat dari ekstrak daun mangkokan
dan dapat di gunakan secara praktis oleh masyarakat umum.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Deskripsi
Tanaman Mangkokan
2.1.1 Klasifikasi
Nama Latin Tumbuhan
|
Nothopanax
scutellarium merr.
|
Kingdom
|
Plantae
|
Subkingdom
|
Tracheobionta
|
Divisi
|
Magnoliophyta
|
Super Divisi
|
Spermatophyta
|
Kelas
|
Magnoliopsida
|
Sub Kelas
|
Rosidae
|
Ordo
|
Apiales
|
Famili
|
Araliaceae
|
Genus
|
Nothopanax
|
Spesies
|
Nothopanax
scutellarium merr.
|
Khasiat
|
Peluruh kencing
(diuretik)
|
2.1.2
Morfologi tanaman
mangkokan
Tanaman mangkokan merupakan perdu tahunan, tumbuh tegak,
tinggi 1 - 3 m. Batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus.
Daun tunggal, bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok,
pangkal berbentuk jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan
menyirip, warnanya hijau tua.
Bunga mangkokan merupakan bunga majemuk, bentuk payung,
warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras, dan
berwarna cokelat.
2.1.3
Habitat tanaman
mangkokan
Tumbuhan ini sering
ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun dapat ditemukan
tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak
pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit
terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dpl.
Zaman dahulu, dalam
keadaan darurat daunnya digunakan sebagai piring atau mangkok untuk makan bubur
sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun muda dapat dimakan sebagai lalap,
urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya juga dapat dimanfaatkan
untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek batang.
2.2
Kandungan Kimia
Tanaman Mangkokan
Kandungan kimia tanaman mangkokan
antara lain :
1. Alkaloida
Alkaloid adalah sebuah
golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan terdapat di
tetumbuhan (tetapi ini tidak mengecualikan senyawa yang berasal dari
hewan). Asam amino, peptida, protein, nukleotid, asam nukleik, gula amino dan
antibiotik biasanya tidak digolongkan sebagai alkaloid. Dan dengan prinsip yang
sama, senyawa netral yang secara biogenetik berhubungan dengan alkaloid
termasuk digolongan ini.
2. Saponin
Saponin
merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil kondensasi suatu gula
dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila dihidrolisis akan
menghasilkan gula (glikon) dan non gula (aglikon).
3. Flavonoid
Flavonoid
adalah suatu kelompok senyawa fenol yang terbanyak terdapat dialam.
Senyawa-senyawa ini bertanggung jawab terhadap zat warna merah, ungu, biru, dan
sebagian zat warna kunig dalam tumbuhan.
4. Polifenol
Polifenol adalah
kelompok zat kimia yang ditemukan pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas
yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya. Polifenol berperan dalam
memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun saat musim gugur.
5. Protein,
lemak, kalsium, fosfor, besi, dan vitamin A, B dan C.
Merupakan
senyawa hasil dari metabolit primer dari suatu senyawa organik yang dapat
terkandung dalam tumbuhan.
2.3 Khasiat Tanaman Mamangkokan
Ø Untuk memperlancar sistem pencernaan
Manfaat pertama dari daun mangkokan adalah sebagai salah satu jenis daun
yang baik untuk membantu melancarkan sistem pencernaan. Ya, daun mangkokan
memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, jadi apabila dikonsumsi, dapat sangat
membantu proses pencernaan, yang berarti data mencegah terjadinya sembelit atau
kesulitan buang air besar, diare, dan juga buang air kecil yang tidak lancar.
Untuk mengkonsumsi daun mangkokan sendiri anda dapat mengolah daun
mangkokan tersebut dengan cara direbus dan dimakan sebagai lalapan. Namun bisa
juga membuat tumisan dari daun mangkokan tersebut, sesuai dengan selera anda.
Meskipun hanya berbentuk daun saja, namun daun mangkokan memilki kandungan gizi
yang tinggi juga.
Ø Dapat membantu mencegah rambut rontok
Manfaat daun mangkokan untuk rambut sangat baik untuk mencegah masalah
kerontokan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mencegah rambut rontok
dengan menggunakan daun mangkokan :
·
Ambil 4 – 5 lembar daun
mangkokan, cuci hingga bersih
·
Rendam daman pada minyak kelapa /
VCO
·
Setelah direndam, peras daun
mangkokan, hingga benar – bear kering
·
Oleskan minyak yang sudah
bercampur dengan ramuan daun mangkokan tersebut pada kulit kepala anda secara
merata. Lakukan perawatan ini secara rutin untuk mengoptimalkan efek yang baik
bagi kulit kepala anda.
Ø Menjaga kesehatan dan juga kesuburan rambut
Selain dapat mencegah terjadinya kebotakan dan juga kerontokan pada rambut.
daun mangkokan juga memiliki manfaat yang sangat baik untuk membantu menjaga
dan juga mengoptimalkan kesehatan dari rambut anda. Caranya juga hampir sama
dengan cara membuat ramuan dari daun mangkokan sebelumnya, yang digunakan untuk
mencegah kerontokan rambut.
Dengan menggunakan ramuan daun mangkokan ini, maka rambut anda akan menjadi
lebih sehat, kuat dan juga berkilau. Selain itu, ramuan dari daun mangkokan
juga mampu untuk mencegah munculnya ketombe pada kulit kepala.
Ø Dapat membantu mengobati luka
Apabila terjatuh atau terluka cobalah untuk
menghaluskan beberapa lembar daun mangkokan, lalu dikompres dan juga direkatkan
dengan bagian tubuh anda yang mengalami luka. Daun mangkokan dapat membantu
mempercepat penyembuhan luka, dan juga dapat membantu mengeringkan luka dan
mencegah terjadinya infeksi pada luka anda, sehingga luka bisa lebih cepat
kering
Ø Mengobati peradangan (anti inflamasi)
Manfaat daun mangkokan yang penting lainnya adalah sebagai salah satu daun
yang mampu untuk mengobati peradangan dan juga anti inflamasi. Sifat anti
peradangan dan inflamasi ini sangat berguna untuk mencegah munculnya peradangan
pada bagian organ tubuh anda, seperti radang tenggorokan, lambung dan juga
usus. Selain itu, daun mangkokan juga memiliki manfaat yang sangat baik dan
juga penting untuk mengobati dan mengatasi peradangan pada payudara anda.
Ø Memperlancar peredaan darah
Daun mangkokan memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Kandungan zat
besi ini merupakan salah satu mineral yang sangat baik untuk membantu
memperlancar peredaran aarah. Lancarnya peredaran darah ini tentu saja sangat
baik untuk kesehatan tubuh anda, karena dapat mencegah terjadinya penyumbatan
pembuluh darah serta dapat membantu mengoptimalkan suplai dan pasokan darah
serta oksigen ke dalam organ-organ tubuh.
Ø Mencegah munculnya gejala anemia
Selain bermanfaat untuk membantu memperlancar peredaran darah yang
terkandung pada daun mangkokan, juga memiliki manfaat yang baik untuk membantu
mencegah gejala anemia. Biasanya gejala anemia atau kekurangan darah ini
berupa rasa lemas, letih, mudah merasa lelah, sering merasa pusing dan sakit
kepala, tubuh serasa ingin pingsan dan juga rentan terhadap penyakit, karena
daya tahan tubuh yang cenderung menurun. Dengan adanya kandungan zat besi
ini, maka gejala-gejala anemia seperti yang telah disebutkan tersebut dapat
teratasi.
Ø Dapat menjadi antioksidan tubuh
Manfaat daun mangkokan ternyata mengandung manfaat antioksidan. Hal ini
tentu saja dapat membuat daun mangkokan mampu untuk menangkal radikal bebas
yang masuk ke dalam tubuh, sehingga dapat menghindarkan tubuh kita dari
berbagai macam penakit, dan juga dapat meningkatkan kekebalan dan juga daya
tahan tubuh.
Selain itu, antioksidan juga sangat baik untuk membantu mencegah kemunculan
dari tanda penuaan dini dan dapat membantu menjaga kesehatan kulit
Ø Baik untuk kesehatan mata
Manfaat penting lain dari daun mangkokan bagi kesehatan adalah untuk
kesehatan mata. Daun mangkokan memiliki kandungan manfaat vitamin A. vitamin A
inilah yang merupakan jenis vitamin yang sangat baik untuk menjaga kesehatan
mata. Dengan terjaganya kesehatan mata, maka anda dapat terhindar dan juga
meminimalisir resiko munculnya berbagai macam gangguan pada mata, seperti rabun
hingga katarak.
Ø Dapat menyembuhkan sariawan
Daun mangkokan juga memiliki kandungan vitamin C. Manfaat vitamin C selain
baik untuk menjaga dan juga meningkatkan daya tahan tubuh, juga dapat membantu
mencegah dan juga mengobati sariawan.
Ø Anti bakteri
Daun mangkokan selain baik sebagai antioksidan, juga berperan penting
sebagai anti bakteri. Hal ini membuat daun mangkokan sering dimanfaatkan untuk
mencegah terjadinya infeksi dan juga membantu mencegah masuknya bakteri serta
kuman penyebab penyakit ke dalam tubuh kita.
Ø Baik untuk menjaga kesehatan tulang
Ternyata daun mangkokan juga memiliki kandungan manfaat vitamin D. Vitamin D merupakan salah satu
jenis vitamin, yang bersamaan dengan fosfor dan juga manfaat vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan tulang. Bagi mereka yang sedang berada
dalam masa pertumbuhan, dapat juga membantu menambah tinggi badan dan juga
mengoptimalkan fungsi serta struktur dari tulang.
BAB
III
METODE PEMBUATAN HERBARIUM KERING
3.1 Metode Pembuatan Herbarium
Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai
obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain
simplisia merupakan bahan yang dikeringkan.
Adapun tahapan-tahapan pembuatan simplisia secara garis
besar adalah :
1. Pengumpulan
bahan baku
Kadar senyawa aktif dalam suatu
simplisia berbeda-beda antara lain tergantung pada :
1) Bagian
tanaman yang digunakan
2) Umur
tanaman atau bagian tanaman pada saat panen
3) Waktu
panen
4) Lingkungan
tempat tumbuh
2. Sortasi
basah
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran
atau bahan-bahan asing lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada simplisia
yang dibuat dari akar suatu tanaman obat, bahan-bahan asing seperti tanah,
kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak serta pengotor-pengotor
lainnya harus dibuang.
3. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor
lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan
dengan air bersih yang mengali.
4. Perajangan
Beberapa
jenis bahan
simplisia tertentu ada yang memerlukan proses perajangan. Perajangan
bahan simplisia dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan, pengepakan dan
penggilingan.
5. Pengeringan
Tujuan
pengeringan adalah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga
dapat disimpan dalam waktu lama.
6. Sortasi kering
Tujuan
sortasi untuk memisahkan benda-benda asing dan pengotor-pengotor lain yang
masih ada dan tertinggal pada simplisia kering.
7. Pengepakan dan penyimpanan
Simplisia
dapat rusak, mundur atau berubah mutunya karena faktor luar dan
dalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi kimia intern, dehidrasi, penyerapan
air, pengotoran, serangga dan kapang.
BAB IV
PELAKSANAAN
PEMBUATAN HERBARIUM KERING
4.1 Pelaksanaan Pembuatan Herbarium Mangkokan
Adapun kegiatannya herbarium mangkokan adalah
sebagai berikut :
a.
Lokasi
kegiatan pembuatan herbarium
Kegiatan dilakukan di kampus Universitas
Buana Perjuangan Karawang
b.
Waktu
Penelitian
-
Pengambilan
tumbuhan : Minggu, 31 Oktober 2016
-
Pengeringan
tumbuhan : Minggu - Rabu, 31 Oktober 2016 – 07 November 2016
-
Pembuatan
bingkai : 07 November 2016
c.
Alat
1.
Gunting
2.
Lem kertas
3.
Kertas
karton
4.
Koran
5.
Penggaris
6.
Bingkai kaca
d.
Bahan
1.
Alkohol 70%
2.
Tanaman
mangkokan
e.
Cara kerja
1.
Ambil satu tangkai
tanaman mangkokan dan sedikit akarnya.
2.
Cuci dengan air
besih, lalu keringkan di atas kertas koran.
3.
Setelah kering,
semprotkan dengan alkohol 70%, lalu jemur sampai benar-benar kering dan tidak
mengandung air.
4.
Kemudian, tempel
dan hias di kertas karton, lalu bingkai.
4.2 Dokumentasi
Pembuatan Herbarium Mangkokan
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang tumbuhan herbarium tanaman
mangkokan, dapat kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dengan mengetahui
khasiat tanaman mangkokan sehingga pembaca yang budiman mulai dari sekarang
berpikir untuk memulai menanam obat-obatan di pekarangan rumah, dengan apotik
hidup.
2.
Betapa penting nya
tanaman apotik hidup di pekarang rumah untuk obat pertolongan petama.
Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan
saran yang sangat bermanfaat dan dapat membantu untuk pembuatan makalah yang akan datang, yaitu:
1.
Mencari referensi
tentang buku herbarium agar bisa mengetahui macam-macam tanaman herbarium yang
bermanfaat.
2.
Kurang nya
buku-buku tentang obat-obatan yang berasal dari tanaman herbarium yang bisa
memaparkan makalah yang akan datang.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan ny, karena terbatas nya pengetahuan dan kurang nya rujukan atau
referensi yang ada hubungan nya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembanca yang budiman
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulis makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguana bagi penulis pada khusunya juga para pembaca yang
budimanpada umunya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8369070/MAKALAH_FITOKIMIA_DAUN_MANGKOKAN_Nothopanax_Scutellarium_Merr._DENGAN_FORMULASI_EMULGEL_SEBAGAI_PENUMBUH_RAMBUT
https://www.scribd.com/document/250358409/Makalah-Fitokimia
What is gambling in NJ? - Dr.MCD
BalasHapusIf you are a 여주 출장마사지 New Jersey casino operator, you 사천 출장안마 will likely be a 고양 출장안마 resident of the 성남 출장샵 Atlantic City 용인 출장마사지 market. You can legally place a bet on any of our